Senin, 25 Oktober 2010

sesungguhnya semua milik Allah dan kepadaNyalah akan kembali
Cara lazim untuk kehilangan hormat
kepada diri sendiri,

adalah

...berjanji sampai hampir bersumpah
untuk menjadi pribadi baru
dan bekerja keras mencapai impian,
tapi tetap berpikiran tidak bersih,
sama malasnya,
mencurigai orang-orang baik,
dan memprotes Tuhan.

Janganlah mengira hati Anda tidak tahu,
jika Anda mengatakan satu hal,
tapi melakukan hal yang lain.

Tepatilah janji Anda kepada diri sendiri.

Mario Teguh
Anak-anak tanpa pahlawan
sedikit sekali yang akan tumbuh
menjadi pribadi-pribadi dewasa
yang bangga dan membanggakan.

...Mereka membutuhkan seorang dewasa
yang bisa mereka kagumi;
seorang yang kuat, yang bersamanya
mereka merasa terlindungi.

Mereka membutuhkan seorang sahabat dewasa
yang menuntun dan mendorong mereka
untuk tumbuh menjadi pribadi
yang kuat dan mandiri.

Mereka membutuhkan seorang teladan.

Mario Teguh
Marilah kita menjadi orang tua
yang mencontohkan kegembiraan
dalam memenangkan kualitas hidup yang baik,
agar anak-anak kita juga bersemangat
untuk tumbuh dengan tubuh yang sehat,
...cara pandang yang jernih,
dan pikiran yang cemerlang.

Bagi seorang anak,
tidak ada pahlawan yang lebih agung
daripada seorang dewasa
yang berlutut membantunya,
dan berbisik

Ketahuilah bahwa aku sangat menyayangimu.

Mario Teguh
Waktu tidak dapat mengubah apa pun.

Yang terjadi di dalam waktu itulah yang mengubah.

Semua orang akan menua,
...tetapi tidak setiap jiwa akan berubah
menjadi pribadi yang kuat, tegas, dan mampu.

Orang muda yang malas terlibat
dalam hal-hal yang baik,
tapi rajin bermalas-malasan,
akan menjadi orang tua tak berguna
yang tak bisa dipekerjakan.

Perhatikanlah kegunaan dari
yang Anda kerjakan di dalam waktu.

Mario Teguh
Ketidak-damaian hati kita,
terutama bersumber dari tidak utuhnya
pengertian bahwa kita sedang tumbuh
melalui kesulitan menuju kemudahan.

...Kita diingatkan bahwa
kemudahan datang bersama kesulitan.

Tapi, kita lebih peka mengenali kesulitan
daripada kemudahan.

Kita lebih cepat mengeluh,
daripada mensyukuri datangnya jalan
menuju kemudahan.

Datangnya kesulitan adalah perintah
untuk menemukan kemudahan.

Mario Teguh
Setiap orang akan menjadi pribadi
seperti yang diposisikan di dalam mentalnya.

Orang yang memposisikan diri sebagai anak buah,
yang bekerja untuk menunggu pensiun,
...tidak akan menjadi orang muda penerobos.

Dia justru tak sabar mem-fast-forward masa muda,
segera menua, dan segera pensiun.

Sayang sekali ya?

Seorang pemimpin menjadi pemimpin,
karena dia tidak bisa melihat dirinya
sebagai selain pemimpin.

Mario Teguh
Wahai Subuh nan damai

Engkau sahabat setia hidupku
yang setia bangun sebelum aku bangun

...Terima kasih atas pengertian
yang kau sisipkan di hati ini

agar aku bersyukur dan gembira
saat kuterima rahmat berlimpah

dan tak berputus asa
saat ancaman bahaya tiba
yang sesungguhnya tiada lain
disebabkan oleh kesalahan
yang telah kukerjakan
dengan tanganku sendiri

Tuhan, jadikanlah hari ku ini
damai dan penuh rezeki

Amien
Ada orang yang jika terancam kesulitan,
dia meratap, menjadi alim dalam sekejap,
dan status FB-nya penuh doa dan nasehat baik.

Tapi, asal dia sudah merasa sedikit aman,
...dia akan kembali congkak dan
berlaku yang tidak pantas bagi doa dan
nasehatnya sendiri.

Orang yang patuhnya kepada yang benar
seperti datang dan perginya air pasang,
akan juga berezeki pasang dan surut,
sampai datang tsunami.

Tuhan, ampunilah kami
Orang yang mendengar nasehat baik, lalu mengatakan

“Ah, sok tahu!”

adalah orang yang stress karena kelemahan hidupnya,
tetapi belum ikhlas memulai perubahan yang akan membahagiakannya.

Dia adalah jiwa baik yang membutuhkan kasih sayang.
Perhatikanlah awan-awan gelap
yang menutupi kecemerlangan matahari.

Anda memang tak lagi dapat melihat
keindahan dari birunya langit,
tetapi Anda masih dapat melihat
garis tepi keperakan yang mengitari
awan-awan gelap itu.

Belajarlah untuk selalu melihat hikmah
dan kemungkinan cemerlang di dalam
segelap-gelapnya keadaan.

Anda jiwa kecintaan Tuhan.

Tidak ada niat Tuhan

selain memuliakan Anda.

Mario Teguh