Senin, 25 Oktober 2010

sesungguhnya semua milik Allah dan kepadaNyalah akan kembali
Cara lazim untuk kehilangan hormat
kepada diri sendiri,

adalah

...berjanji sampai hampir bersumpah
untuk menjadi pribadi baru
dan bekerja keras mencapai impian,
tapi tetap berpikiran tidak bersih,
sama malasnya,
mencurigai orang-orang baik,
dan memprotes Tuhan.

Janganlah mengira hati Anda tidak tahu,
jika Anda mengatakan satu hal,
tapi melakukan hal yang lain.

Tepatilah janji Anda kepada diri sendiri.

Mario Teguh
Anak-anak tanpa pahlawan
sedikit sekali yang akan tumbuh
menjadi pribadi-pribadi dewasa
yang bangga dan membanggakan.

...Mereka membutuhkan seorang dewasa
yang bisa mereka kagumi;
seorang yang kuat, yang bersamanya
mereka merasa terlindungi.

Mereka membutuhkan seorang sahabat dewasa
yang menuntun dan mendorong mereka
untuk tumbuh menjadi pribadi
yang kuat dan mandiri.

Mereka membutuhkan seorang teladan.

Mario Teguh
Marilah kita menjadi orang tua
yang mencontohkan kegembiraan
dalam memenangkan kualitas hidup yang baik,
agar anak-anak kita juga bersemangat
untuk tumbuh dengan tubuh yang sehat,
...cara pandang yang jernih,
dan pikiran yang cemerlang.

Bagi seorang anak,
tidak ada pahlawan yang lebih agung
daripada seorang dewasa
yang berlutut membantunya,
dan berbisik

Ketahuilah bahwa aku sangat menyayangimu.

Mario Teguh
Waktu tidak dapat mengubah apa pun.

Yang terjadi di dalam waktu itulah yang mengubah.

Semua orang akan menua,
...tetapi tidak setiap jiwa akan berubah
menjadi pribadi yang kuat, tegas, dan mampu.

Orang muda yang malas terlibat
dalam hal-hal yang baik,
tapi rajin bermalas-malasan,
akan menjadi orang tua tak berguna
yang tak bisa dipekerjakan.

Perhatikanlah kegunaan dari
yang Anda kerjakan di dalam waktu.

Mario Teguh
Ketidak-damaian hati kita,
terutama bersumber dari tidak utuhnya
pengertian bahwa kita sedang tumbuh
melalui kesulitan menuju kemudahan.

...Kita diingatkan bahwa
kemudahan datang bersama kesulitan.

Tapi, kita lebih peka mengenali kesulitan
daripada kemudahan.

Kita lebih cepat mengeluh,
daripada mensyukuri datangnya jalan
menuju kemudahan.

Datangnya kesulitan adalah perintah
untuk menemukan kemudahan.

Mario Teguh
Setiap orang akan menjadi pribadi
seperti yang diposisikan di dalam mentalnya.

Orang yang memposisikan diri sebagai anak buah,
yang bekerja untuk menunggu pensiun,
...tidak akan menjadi orang muda penerobos.

Dia justru tak sabar mem-fast-forward masa muda,
segera menua, dan segera pensiun.

Sayang sekali ya?

Seorang pemimpin menjadi pemimpin,
karena dia tidak bisa melihat dirinya
sebagai selain pemimpin.

Mario Teguh
Wahai Subuh nan damai

Engkau sahabat setia hidupku
yang setia bangun sebelum aku bangun

...Terima kasih atas pengertian
yang kau sisipkan di hati ini

agar aku bersyukur dan gembira
saat kuterima rahmat berlimpah

dan tak berputus asa
saat ancaman bahaya tiba
yang sesungguhnya tiada lain
disebabkan oleh kesalahan
yang telah kukerjakan
dengan tanganku sendiri

Tuhan, jadikanlah hari ku ini
damai dan penuh rezeki

Amien
Ada orang yang jika terancam kesulitan,
dia meratap, menjadi alim dalam sekejap,
dan status FB-nya penuh doa dan nasehat baik.

Tapi, asal dia sudah merasa sedikit aman,
...dia akan kembali congkak dan
berlaku yang tidak pantas bagi doa dan
nasehatnya sendiri.

Orang yang patuhnya kepada yang benar
seperti datang dan perginya air pasang,
akan juga berezeki pasang dan surut,
sampai datang tsunami.

Tuhan, ampunilah kami
Orang yang mendengar nasehat baik, lalu mengatakan

“Ah, sok tahu!”

adalah orang yang stress karena kelemahan hidupnya,
tetapi belum ikhlas memulai perubahan yang akan membahagiakannya.

Dia adalah jiwa baik yang membutuhkan kasih sayang.
Perhatikanlah awan-awan gelap
yang menutupi kecemerlangan matahari.

Anda memang tak lagi dapat melihat
keindahan dari birunya langit,
tetapi Anda masih dapat melihat
garis tepi keperakan yang mengitari
awan-awan gelap itu.

Belajarlah untuk selalu melihat hikmah
dan kemungkinan cemerlang di dalam
segelap-gelapnya keadaan.

Anda jiwa kecintaan Tuhan.

Tidak ada niat Tuhan

selain memuliakan Anda.

Mario Teguh

Selasa, 19 Oktober 2010

Perkutut Manggung

ketika saya lewat di rumah tetangga yang super mewah, saya melihat seekor perkutut manggung (bekicau) hur ketekung kung kung kung. rasanya hati ini ikut tentram, damai rasanya di desa yang jauh dari hiruk pikuk kota. selintas terbersit burung ini begitu istimewa, harganya saja sampai ratusan juta padahal dia manggung hanya hur ketekung kung kung kung. mungkin karena dia istiqamah sehingga untuk makanpun dia tak usah pergi ke pasar untuk cari kajang ijo, pelet dan sesekali kroto. si empunya burung sudah memberikan pelayanan istimewa pada si perkutut. kandang dibersihkan, tiap pagi dimandikan, dicarikan kandang spesial pula. sesekali perawatan kesehatan. ramuan kencur dan bawang putih untuk menjaga kualitas suara dan kesehatannya. lagi-lagi si burung manggung hur ketekung kung kung kung. ah kira-kira setiap harinya si perkutut memang seperti itu dan harus seperti itu melafatkan hur ketekung kung kung kung. dikala ia sakit, sehat, marah, lomba, bahagia, makan bahkan mau tidur dia mengucapkan lafat itu. super istiqamah. sesekali dilombakan selalu menang. makin mahal saja harga perkutut tetanggaku itu.ah perkutut itu mahal bukan karena sangkarnya tapi kualitas dia manggung hur ketekung kung kung kung. semakin istiqamah semakin berkualitas. saya belum pernah menjumpai perkutut bilang A,B,C dst. mungkin jika ada pastinya ia bukan perkutut tapi beo. perkutut tetanggaku itu kehidupannya serba terjamin.

seringkali saya melihat diri sendiri, berkata A pada suatu hari. berkata B, pada suatu saat, berkata c pagi hari. berkata Z di sore harinya. mana sebutan istiqamah yang pernah saya lakukan? bahkan sering plin plan untuk beberapa urusan dan menjurus-jurus ke arah munafik-munafik. mencampur adukkan yang bathil dan yang haq demi tercukupinya kebutuhan. mungkin saja kebutuhan takkan akan tercukupi terus, lalu kapan kebutuhan akan tercukupi. bukankah di dunia ini jika menurutkan nafsu tak ada selesainya kecuali nafsu tersebut mati bersama jasad ini? mungkin saja kita perlu menjadi perkutut manggung. siang malam kita sebut asmaNya, Allah Allah Allah. dalam keadaan apappun dan dimanapun kita tetap menekuri Allah Allah Allah. istiqamah dalam mnegingat padaNya. kita mungkin layaknya seekor perkutut. sekali lagi yang mahal itu perkututnya bukan sangkarnya. ruhani kita juga penting disamping selalu mengurusi kebutuhan jasad. ruhanilah yang kelak akan bertemu Dia, sedangkan jasad akan dikembalikan dari yang tiada kembali ke yang tiada. namun sering kita terjebak mempoles dan mencukupi kebutuhan jasad mati-matian dan melupakan kebutuhan rohani. dalam berbagai kesempatan ontran-ontran untuk mempercantik raga selalu mendapat tempat, sedangkan kecantikan sesungguhNya adalah bila kita dekat dengan Nya. mengasihi sesama, menjaga alam dan tunduk dibawah perintahNya. dalam berbagai kesempatan kita coba mengucapkan Allah Allah Allah. lalu pertanyaan selanjutnya adalah "Ya Allah kewajiban apa yang hendaknya saya lakukan dalam kondisi seperti ini?' jika sudah lakukan. mungkin jika begitu istiqamahnya Dia akan mendekati kita dan mencukupkan apapun terhadap kita. dan yang pasti kita akan bersamaNya besok pada suatu saat dalam surgNya. amin. wallahu a'lam.hur ketekung kung kung kung.
Syukurilah pekerjaan Anda,
walau mungkin kecil dalam pandangan Anda
dan orang lain, dan kerjakanlah dengan keikhlasan
untuk menghasilkan.

...Jika Anda dikenal sebagai pribadi
yang melebihkan kontribusi, semua orang kuat akan
memperebutkan Anda untuk dipercayakan
pekerjaan-pekerjaan terbaik.

Itulah cara yang meninggikan jiwa jujur yang sederhana,
di atas mereka yang sangat berbakat tapi yang banyak alasan.

Mario Teguh

Senin, 18 Oktober 2010

“Banyak-banyaklah mengingat penghapus kenikmatan, yakni kematian.” (HR Tirmidzi 2229)

Sedangkan sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu pernah berkata: “Bila manusia meninggal dunia, maka pada saat itulah ia bangun dari tidurnya.”

Minggu, 17 Oktober 2010

di dalam dunia ghaib (maya) ada setan dan malaikat. tergantung kita ini bagian dari yang mana.
"De?... de?... Selamat Ulang Tahun..." bisik seraut wajah tampan tepat di hadapanku. "Hmm..." aku yang sedang lelap hanya memicingkan mata dan tidur kembali setelah menunggu sekian detik tak ada kata-kata lain yang terlontar dari bibir suamiku dan tak ada sodoran kado di hadapanku.



Shubuh ini usiaku dua puluh empat tahun. Ulang tahun pertama sejak pernikahan kami lima bulan yang lalu. Nothing special. Sejak bangun aku cuma diam, kecewa. Tak ada kado, tak ada black forest mini, tak ada setangkai mawar seperti mimpiku semalam. Malas aku beranjak ke kamar mandi. Shalat Subuh kami berdua seperti biasa. Setelah itu kuraih lengan suamiku, dan selalu ia mengecup kening, pipi, terakhir bibirku. Setelah itu diam. Tiba-tiba hari ini aku merasa bukan apa-apa, padahal ini hari istimewaku. Orang yang aku harapkan akan memperlakukanku seperti putri hari ini cuma memandangku.



Alat shalat kubereskan dan aku kembali berbaring di kasur tanpa dipanku. Memejamkan mata, menghibur diri, dan mengucapkan. Happy Birthday to Me... Happy Birthday to Me.... Bisik hatiku perih. Tiba-tiba aku terisak. Entah mengapa. Aku sedih di hari ulang tahunku. Kini aku sudah menikah. Terbayang bahwa diriku pantas mendapatkan lebih dari ini. Aku berhak punya suami yang mapan, yang bisa mengantarku ke mana-mana dengan kendaraan. Bisa membelikan blackforest, bisa membelikan aku gamis saat aku hamil begini, bisa mengajakku menginap di sebuah resort di malam dan hari ulang tahunku. Bukannya aku yang harus sering keluar uang untuk segala kebutuhan sehari-hari, karena memang penghasilanku lebih besar. Sampai kapan aku mesti bersabar, sementara itu bukanlah kewajibanku.



"De... Ade kenapa?" tanya suamiku dengan nada bingung dan khawatir. Aku menggeleng dengan mata terpejam. Lalu membuka mata. Matanya tepat menancap di mataku.. Di tangannya tergenggam sebuah bungkusan warna merah jambu. Ada tatapan rasa bersalah dan malu di matanya. Sementara bungkusan itu enggan disodorkannya kepadaku. "Selamat ulang tahun ya De?..." bisiknya lirih.



"Sebenarnya aku mau bangunin kamu semalam, dan ngasih kado ini... tapi kamu capek banget ya? Ucapnya takut-takut. Aku mencoba tersenyum. Dia menyodorkan bungkusan manis merah jambu itu. Dari mana dia belajar membukus kado seperti ini? Batinku sedikit terhibur.. Aku buka perlahan bungkusnya sambil menatap lekat matanya. Ada air yang menggenang.



"Maaf ya de, aku cuma bisa ngasih ini. Nnnng... Nggak bagus ya de?" ucapnya terbata. Matanya dihujamkan ke lantai. Kubuka secarik kartu kecil putih manis dengan bunga pink dan ungu warna favoritku. Sebuah tas selempang abu-abu bergambar Mickey mengajakku tersenyum. Segala kesahku akan sedikitnya nafkah yang diberikannya menguap entah ke mana. Tiba-tiba aku malu, betapa tak bersyukurnya aku. "Jelek ya de?? Maaf ya de?... aku nggak bisa ngasih apa-apa.... Aku belum bisa nafkahin kamu sepenuhnya. Maafin aku ya de?..." desahnya.



Aku tahu dia harus rela mengirit jatah makan siangnya untuk tas ini. Kupeluk dia dan tangisku meledak di pelukannya. Aku rasakan tetesan air matanya juga membasahi pundakku. Kuhadapkan wajahnya di hadapanku. Masih dalam tunduk, air matanya mengalir. Rabbi... mengapa sepicik itu pikiranku? Yang menilai sesuatu dari materi? Sementara besarnya karuniamu masih aku pertanyakan. "A? lihat aku...," pintaku padanya. Ia menatapku lekat. Aku melihat telaga bening di matanya. Sejuk dan menenteramkan. Aku tahu ia begitu menyayangi aku, tapi keterbatasan dirinya menyeret dayanya untuk membahagiakan aku. Tercekat aku menatap pancaran kasih dan ketulusan itu. "Tahu nggak... kamu ngasih aku banyaaaak banget," bisikku di antara isakan. "Kamu ngasih aku seorang suami yang sayang sama istrinya, yang perhatian. Kamu ngasih aku kesempatan untuk meraih surga-Nya.. Kamu ngasih aku dede?," senyumku sambil mengelus perutku. "Kamu ngasih aku sebuah keluarga yang sayang sama aku, kamu ngasih aku mama...." bisikku dalam cekat.



Terbayang wajah mama mertuaku yang perhatiannya setengah mati padaku, melebihi keluargaku sendiri. "Kamu yang selalu nelfon aku setiap jam istirahat, yang lain mana ada suaminya yang selalu telepon setiap siang," isakku diselingi tawa. Ia tertawa kemudian tangisnya semakin kencang di pelukanku.



Rabbana... mungkin Engkau belum memberikan kami karunia yang nampak dilihat mata, tapi rasa ini, dan rasa-rasa yang pernah aku alami bersama suamiku tak dapat aku samakan dengan mimpi-mimpiku akan sebuah rumah pribadi, kendaraan pribadi, jabatan suami yang oke, fasilitas-fasilitas. Harta yang hanya terasa dalam hitungan waktu dunia. Mengapa aku masih bertanya. Mengapa keberadaan dia di sisiku masih aku nafikan nilainya. Akan aku nilai apa ketulusannya atas apa saja yang ia berikan untukku? Hanya dengan keluhan? Teringat lagi puisi pemberiannya saat kami baru menikah... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... .



Oleh: Ust. Anis matta 



***

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti awan yang setia menebar hujan

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti mentari yang setia pada bumi

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti airmata pengungkap hatimu yang selalu sedia dalam tawa dan tangismu.....



Sungguh indah perilaku seorang mukmin, semuanya baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur dan itu baik baginya. Dan jika ditimpa musibah ia tetap bersabar dan itu juga baik baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin.

La Tahzan...
Bersabarlah dan tetaplah setia
kepada yang benar.

Tuhan tak akan membiarkan
jiwa kesayangan-Nya sepertimu
menderita lebih lama dari
kemampuanmu tuk mengatasinya.

Engkau jiwa yang baik,
yang sedang bersedih,
tetapi yang tetap setia memikirkan
hanya yang baik,
merasakan hanya yang baik,
dan melakukan hanya yang baik,
karena sadar bahwa Tuhan
selalu mengamatimu.

Apa lagikah rencana Tuhan,
selain memuliakanmu?

Amien
~Dikutip dari hasil karya M. Fauzil Adzim~



Bila malam sudah beranjak mendapati Subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri Anda yang sedang terbaring letih menemani bayi Anda. Tataplah

wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirahat barang sekejap,Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari,barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.

Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat Anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, Tubuh letih istri Anda barangkali belum benar benar menemukan kesegarannya. Sementara dia langsung dihadapkan oleh tugas2 yg sdh menunggunya, membereskan rumah,memikirkan makanan apa yg hrs dihidangkan hari ini atau bahkan bersiap untuk berangkat kerja sedangkan anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baruberganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri Andapula yang harus mencucinya.



Di saat seperti itu, apakah yang Anda pikirkan tentang dia? Masihkah Anda memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepada anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara di saat yang sama Anda menuntut dia untuk menjadi istri yang penuh perhatian, santun dalam bicara, tulus dalam memilih kata serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya yaitu membantu mencari nafkah.

Sekali lagi, masihkah Anda sampai hati mendambakan tentang seorang perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu saja saya tidak tengah mengajak Anda membiarkan istri kita membentak anak-anak dengan mata rnembelalak. Tidak. Saya hanya ingin mengajak Anda melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara kita tak pernah menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tidak sabar. Begitu pula manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaatitulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak kita rnenjerit karena cubitannva yanq bikin sakit.



Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak bolehbermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga butuh diakui dan dihargai meski tak pernah meminta kepada Anda. Sementara gejolak-gejolak jiwa yang memenuhi dada, butuh telinga yang mau mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tak pernah Anda akui keberadaannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak. Jangankan istri kita yang suaminya tidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena Nabi Saw. tak mau mendengar melainkan semata karena dibakar api kecemburuan. Ketika itu, Nabi Saw. hanya diam menghadapi ‘Aisyah yang sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yangdipecahkan.



Alhasil, ada yang harus kita benahi dalam jiwa kita. Ketika kita menginginkan ibu anak-anak kita selalu lembut dalam mengasuh, maka bukanhanya nasehat yang perlu kita berikan. Ada yang lain. Ada kehangatanyang perlu kita berikan agar hatinya tidak dingin, apalagi beku, dalammenghadapi anak-anak setiap hari. Ada juga perasaan aman dan dilindungi

dalam kelangsungan hidupnya dan anak-anaknya baik secara materi dan non

materi.



Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih-sayang. Ada ketulusan yang harus kita usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap memiliki energi untuk tersenyum kepada anak-anak kita. Sepenat apa pun ia.

Ada lagi yang lain: pengakuan dan penghargaan. Meski ia tidak pernah menuntut, tetapi mestikah kita menunggu sampai mukanya berkerut-kerut. Karenanya, marilah kita kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan waktu telah melewati tengah malam, pandanglah istri Anda yang terbaring letih itu.lalu pikirkankah sejenak, tak adakah yang bisa kita lakukan sekedar Untuk menqucap terima kasih atau menyatakan sayang? Bisa dengan kata yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata. Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya. Tubuh yang letih itu, alangkah bersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta.Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka, “Ada secangkir minuman hangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan untuk itu?”



Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa Anda lakukan. Mungkin sekedar membantunya menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita. Kalau kita terlibat dengan pekerjaan di dapur, rnemandikan anak, atau menyuapi si mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly;tetapi semata karena mencari ridha Allah. Sebab selain niat ikhlas karena Allah, tak ada artinya apa yang kila lakukan. Kita tidak akan mendapati amal-amal kita saat berjumpa dengan Allah di yaumil-kiyamah.Alaakullihal, apa yang ingin Anda lakukan, terserah Anda. Yang jelas,ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan kita untuk menyatakan terima-kasih, tak ada airmata duka yang menetes dari kedua kelopaknya. Semoga dengan kesediaan kita untuk membuka telinga baginya, tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal karena merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian yang kita berikan kepadanya, kelak istri kita akan berkata tentang kita sebagaimana Bunda ‘Aisyah radhiyallahu anha berucap tentang suaminya,Rasulullah Saw., “Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku.”



Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih, sesudahengkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia sejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkin bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya. Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih-sayang dan cinta yang tak lekang oleh perubahan, Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia,sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.



Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu. Marilah kita ingat kembali ketika Rasulullah Saw. berpesan tentang istri kita. “Wahaimanusia, sesungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah,” kata Rasulullah Saw.melanjutkan, ‘kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dankalian halalkan kehormatan mereka dengan kitab Allah. Takutlah kepada Allah dalam mengurus istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik. “Kita telah mengambil istri kita sebagai amanah dari Allah. Kelak kita harus melaporkan kepada Allah Taala bagaimana kita menunaikan amanah dari-Nya, apakah kita mengabaikannya sehingga gurat-gurat an dengan cepatrnenggerogoti wajahnya, jauh lebih awal dari usia yang sebenarnya?Ataukah, kita sempat tercatat selalu berbuat baik untuk istri ? Saya tidak tahu. Sebagaimana saya juga tidak tahu apakah sebagai suami Saya sudah cukup baik. Jangan-jangan tidak ada sedikit pun kebaikan di mata istri.Saya hanya berharap istri saya benar-banar memaafkan kekurangan sayasebagai suami. Indahya, semoga ada kerelaan untuk menerima apa adanya.

Hanya inilah ungkapan sederhana yang kutuliskan untuknya.

Semoga Anda bisa menerima ungkapan yang lebih agung untuk istri Anda.


pemerintah tak bisa adil jika tidak ada ilmu dari ulama, ilmu para ulama tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya sumbangsih para agniya', harta para agniya' tidak akan barakah tanpa doa pra fuqoro'.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti awan yang setia menebar hujan

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti mentari yang setia pada bumi

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti airmata pengungkap hatimu yang selalu sedia dalam tawa dan tangismu.....

rahasia kemenangan

rahasia kemenganan para sahabat adalah karena mereka menaati Allah dan rasulNya. kekalahan yang sering kita alami mungkin saja karena kita melakukan sesuatu bukan karena Allah, melainkan menuruti keinginan nafsu belaka. kita bahkan menjadi berhala bagi kita sendiri sehingga menutup wusul kita kepada Tuhan.
Karena Anda akan bermimpi,
mimpikanlah yang indah.

Karena Anda akan berpikir,
pikirkanlah yang besar.

Dan karena Anda akan bekerja,
kerjakanlah yang terbaik.

Tidak ada kedamaian di jalan
yang setengah-setengah.

Hidup dan bekerjalah untuk
menjadi yang terbaik dalam
melakukan yang Anda lakukan.

Dalam kesungguhan itulah,
mudah-mudahan Tuhan merahmati kita,
dan menyegerakan jawaban
bagi semua doa kita.

Mario Teguh

mimpilah yang indah, damailah

Jumat, 15 Oktober 2010

"JIka anda mengalami kesulitan pada saat akan memulai menulis, buka jendela lebar-lebar dan lihatlah sejauh mungkin. Dunia dan semua isinya serta kehidupan kita adalah sumber cerita dan peristiwa adalah sebuah keajaiban" — Ernest Hemingway (1899-1961)
Masa muda yang tidak digunakan
untuk membaikkan diri,
akan menjadi masa dewasa yang MASIH muda,
tetapi yang lemah dan penuh kegelisahan.

...Hanya dua puluh tahun selepas masa remaja,
kita sudah harus membayar biaya mahal
dari penelantaran masa muda kita.

Perhatikanlah berapa banyak orang dewasa
yang sebetulnya masih muda,
yang hari ini takut akan masa depannya.
nomine puisi terbaik PBB tahun 2006.

Penulisnya adalah seorang bocah dari benua Afrika.



When I born, I black

When I grow up, I black

When I go in Sun, I black

When I scared, I black

When I sick, I black

And when I die, I still black





And you white fellow

When you born, you pink

When you grow up, you white

When you go in sun, you red

When you cold, you blue

When you scared, you yellow

When you sick, you green

And when you die, you gray

And you calling me colored?

Kamis, 14 Oktober 2010

asalkan mampu untuk biaya PP, biaya keluarga yg ditinggal selama berhaji
itu sudah masuk ukuran mampu
2. fisik
semakin muda semakin bagus
karena akan semakin tahan thp cuaca dan kondisi
sering kali jamaah haji, memforsir selama di madinah
karena terprovokasi dg shalat di masjid nabawi 1000kali pahala
dan tidak terputus selama 40 hari
40 kali
pahadal itu semua hadisnya dhoif jiddan
padahal kalo mau itung2an pahala justru di masjidil haram 100.000kali lebih dari shalat biasa
intinya, harus prioritas kegiatan
banyak pemuda yang sudah mampu, tapi dengan alasan belum siap dgn tanggung jawabe haji
berarti belum siap jadi orang baik
masih punya niat untuk macem2 di dunia ini
mak gerrr
3.ilmu
harus siap juga
secara detail2 tentang haji
yang mana rukun yang mana wajib
haji itu harus siap 3: biaya, fisik, ilmu
semestinya manusia mementingkan kewajiban asasi dari pada hak asasi. jika kita beriman dengan yang ghoib maka semua hukum adalah wajib. jika sunnah ya disunnahkan,jika kharam ya dikharamkan,jika wajib ya diwajibkan dll. hukum adalah sesuatu yang ghaib. maka hendaknyalah kewajiban kita untuk melaksanakan segala yang ghaib tersebut hukum Allah) alias kewajiban apa yang seharusnya kita laksanakan pada saat seperti saat ini, bukan hak apa yang harus saya dapat pada saat seperti ini. inysaallah damai.
Tuhanku, kekasih hidupku

Sekarang aku mengerti,
hatiku tak akan pernah merasakan kedamaian
jika aku selalu berupaya mengendalikan
...semua hal dan dan setiap kejadian dalam hidupku.

Jalan indah menuju kedamaian hidupku
adalah mengetahui keadaan dan kejadian
yang sebaiknya ku abaikan
agar aku hanya memikirkan dan
mengerjakan yang penting.

Tuhan, selalu peliharalah aku
dalam pengertian yang mengindahkan hidupku.

Amien
ada orang-orang tertentu yang menjalani ramadhan dan bukan bulan ramadhan adalah sama yakni ramadhan, bahkan setiap hari mendapat lailatul qadar, dan seharusnya mereka itu kita.

Minggu, 10 Oktober 2010

barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah maka Allah akan mencukupkannya
aku selalu menurut persangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku selalu menyertainya selama ia brdzikir kepadaKu
wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya, dan sucikanlah Dia pada waktu pagi dan petang
Aku (Allah) tidak menerima suatu amal kecuali amal yang diniatkan untukKu
hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan
Televisi bisa sangat berguna,
tapi ada orang yang menonton TV
sebagai pribadi pasif
yang suka menonton orang lain aktif
dalam hidup yang sibuk dan produktif.

Yang di sisi dalam layar kaca itu,
bekerja keras dalam hitungan detik,
untuk membangun rating dan audience share yang baik.

Anehnya, orang yang di sisi luar itu,
sudah merasa mengisi hidupnya
dengan pekerjaan yang berguna,
hanya dengan menonton.

Mario Teguh
Semua komponen pembentuk kebahagiaan Anda,
sudah ada di dalam diri Anda sendiri.

Masalah adalah rahmat dari Tuhan
yang ditujukan bagi kebaikan Anda.

Bukankah semua kenaikan kelas Anda
dalam hidup ini, Anda capai
setelah Anda bersungguh-sungguh
bekerja menyelesaikan masalah?

Tidak ada apa pun di luar sana,
yang bisa membahagiakan Anda,
jika Anda menolak mensyukuri
yang telah ada di dalam diri Anda.

Mario Teguh
Setiap pribadi besar,
menjadi besar karena mendengarkan
anjuran baik.

Anjuran itu bisa datang dari orang tua,
guru, orang lain, atau tulisan
yang berisi anjuran baik
yang kebetulan dibacanya.

Maka mudah diduga, bahwa
orang yang ramah menerima anjuran baik,
dan yang segera dijadikannya
sebagai cara berpikir dan bertindak,
akan menjadi pribadi besar berikutnya
yang bernilai bagi sesama.

Semoga itu kita.

Mario Teguh

Kamis, 07 Oktober 2010

orang yang mencari kebahagiaan di luar dirinya sendiri,akan selalu menemukan kebahagiaan selalu menjadi milik orang lain
Rasa percaya diri bukanlah untuk dimiliki.
Rasa percaya diri adalah untuk dilakukan.
Syaratnya adalah melakukan.

Orang yang melakukan akan lebih mudah
merasa percaya kepada kemampuan dirinya,
daripada mereka yang hanya
membayangkan kerja keras.

Melakukan adalah isi dari kehidupan.

Hidup yang sibuk akan menjadi hidup yang
penuh rasa percaya diri,
melangkah dari satu terobosan
ke terobosan berikutnya.

Mario Teguh
Dari tanah engkau berasal,
dan sebagai tanah engkau akan kembali.

Kalimat itu tidak dikatakan tentang jiwamu,
karena jiwamu tak terbuat dari tanah.

Dan sebagai jiwa engkau akan merasakan kematian,
tetapi bukan kematian jiwamu.

Jiwamu tidak akan mati,
karena engkau hanya akan merasakan kematian ragamu.

Maka janganlah nafsu dari ragamu yang hanya sementara itu,
melukai hakmu untuk damai abadi di surga.

Mario Teguh
Tuhanku,

Engkau demikian pengasih
sehingga aku tak mungkin Kau telantarkan,

Kekasih-Mu yang kecil ini memang agak nakal,
belum ikhlas meninggalkan kesenangan
yang tak penting, suka menunda
tapi tak sabar menuntut rezeki.

Aku letih dengan keadaanku selama ini.

Aku memohon,
dengan kuasa-Mu yang tak terbatas itu,
barukanlah aku esok pagi,
ringankan dan segarkanlah jiwaku,
agar aku sesuai
bagi hidup yang baru.

Amien
Kebaikan hidup dibangun oleh hal-hal yang kita selesaikan.

Semakin besar jumlah pekerjaan yang Anda selesaikan,
kehidupan Anda akan semakin damai dan mampu.

Lihatlah ke dalam impian dan pikiran Anda.
Apakah isinya hanya angan-angan dan rencana
yang tidak pernah melihat bentuknya dalam
pekerjaan yang sesungguhnya?

Hidup Anda penting.

Janganlah hanya rajin memulai,
tetapi malas menyelesaikan.

Mario Teguh

Minggu, 03 Oktober 2010

Kemakmuran adalah saat kita bisa menemukan kegembiraan dalam kesederhanaan..
Tidak berkurang harta karena shodaqoh,
Tidak teraniaya seorang hamba dengan aniaya yang ia sabar atasnya, melainkan Alalah Azza Wajalla menambahkan kemuliaan, dan
Tidak membuka seorang hamba pintu permintaan melainkan Allah membuka atasnya pintu kefakiran" (HR Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Maja...

Jumat, 01 Oktober 2010

dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan dilaut. sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran Kami bagi orang yang mengetahui (al an'am:97)
Dia mengajari manusia dari apa yang tidak diketahuinya
sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan
ukan hanya setiap perkataan kita disaksikan,
tapi setiap perbuatan juga dihitung.

Itu sebabnya orang yang gemar mengurangi timbangan,
pasti dikurangi kedamaiannya, dipincangkan hidupnya,
dan dilebihkan masalahnya. Hidupnya seperti timbangan rusak.

Jika engkau merindukan kedamaian, berlakulah lebih adil.
Jadilah pribadi yang berkasih-sayang.

Karena,

Engkau tak mungkin berlaku adil, tanpa mengasihi.

Mario Teguh
Seni keberhasilan hidup
menggariskan bahwa kualitas hidup kita
ditentukan oleh ketepatan perhatian kita.

Orang yang memfokuskan perhatiannya
kepada kelemahan dan kekurangan dirinya,
akan mengeluh di hadapan sekecil-kecilnya kesulitan.

Pribadi yang mensyukuri kekuatan dan kelebihannya,
tanpa merasa minder dengan kelemahan dan
kekurangannya, tidak akan diijinkan oleh Tuhan
untuk hidup dalam kelemahan.

Mario Teguh