Kamis, 02 Desember 2010

sketsa
oleh Saiful Amri pada 22 Februari 2010 jam 0:33
bismillah. peristiwa demi peristiwa yang telah di skenario oleh Allah untuk kita adalah dalam rangka membimbing/mentarbiyah kita. sejauh mana kita telah tunduk kepada-Nya. bukan masalah apa yang terjadi pada kita saat ini tetapi bagaimana saat ini kita bisa lebih tunduk kepada-Nya, lebih memilih Dia dari pada segalanya. orang-orang yang sampai ke tahapan ini ia akan merasakan la khoufun 'alaihim walahum yahzanuun. sama saja bagi mereka apapun keadaan yang terjadi pada dirinya, dikala ia sedih atau gembira, kaya atau miskin, ada teman maupun ketika sendiri, mereka tetap bahagia. bahagia sebenarnya adalah ketika kita dekat dengan-Nya dan bekerja sesuai aturan-Nya.

ada seorang pengembara tiba di suatau desa katakanlah papringan tiba-tiba ia oelh penduduk desa papringan dianggap wali Allah. dia dialayani, disilakan sebagaimana mestinya menghormati wali Allah. ia disanjung puji dan bahkan dicium tangannya. lalu dia katakan bahwa dia orang biasa dan bukan wali allah namun tetap saja para penduduk desa memperlakukannya seperti itu.alhamdulillah.

kemudian melanjutkan ke desa lain katakanlah gowok. sampai disana pas waktu shalat dhuhur namun setelah shalat ia disusir oleh ajamah lantaran pakaianya kumuh kelihatan sekali ia miskin. dia di curigai sebagai maling sandal. "ini dia ni biang sandal yang selama ini menganggu di masjid kita"kata seorang jamaah.dia mengatakan bahwa dia tidak pernah mencuri sandal di masjid bahkan niatpun tidak ada , dia hanya mampir untuk shalat duhur. namun tetap saja ia dia di usir.alhamdulillah.

lalu sang pengembara melanjutkan perjalanan kepasar katakanlah pasarambarukma karena dia lapar. dasar watak pengembara ini memang aneh dia tidak mau minta terlebih dahulu kecuali jika ada orang yang memberi. maka dia mencari sisa kulit semangka yang ada di belakang pedagang buah semangka. begitu pengembara makan kulit yang telah ia cuci di kran dekat pedagang buah ia langsung kena hajar oleh sang pedagang bahkan orang-orang pasar juga ikut-ikutan. ini lantaran dia di tuduh sebagai sebab hilangnya semangka dalam sebulan ini buktinya, ia masih memegang kulit semangka dan sedang memakannya. dia sudah menyangkal bahwa dia tidak pernah mencuri semangka namun apa daya dia memegang barang bukti berupa kulit semangka dan memakannya dengan lahab. dalam hati dia hanya bilang "alhamdulillahi ya Allah hanya Engkau saja yang bisa membelaku." di tengah - tengah masa yang mulai berdatangan ada dua penduduk papringan yang kebetulan belanja di pasar ambarukma lalu dia katakan tidak mungkin pengembara mencuri semangka. karena pengembara tersebut adalah orang yang dekat dengan Allah.

spontan saja pedagang tersebut minta maaf dan menciun sang pengembara dan disilakan mkan buah semangka sepuasnya. alhamdulillah.

skenario dari Allah mungkin saja tidak bisa kita duga, karena bagi Allah jika Ia Menghendaki sesuatu cukup mengatakan "jadi" maka terjadilah. syukuri apa yang telah Dia berikan. sudah terlalu banyak pemberian-Nya. setiap saat, setiap detik dan tarikan nafas kita adalah anugerah yang memang seharusnya cukup menjadikan kita kaya. kekayaan sebenarnya bukan kaya harta benda semata-mata namun kaya "hati". bukan kita tak butuh harta benda tetapi yang yang perlu kita lakukan adalah menindak lanjuti nikmat yang kita miliki yang sebanyak ini untuk apa?nikmat mana lagi yang engkau akan dustakan? apa yang kita miliki saat ini sudah cukup sebagai modal untuk lebih mendekat kepada-Nya. mau kapan lagi untuk lebih dekat dengan-Nya? mau menunggu apa kita? menunggu kaya? menunggu punya istri? menunggu punya anak? menunggu punya kendaraan mewah? ingat pada dasarnya menunggu adalah menunggu kematian.

setelah kita mau bersyukur kehidupan ini adalah sebuah keajaiban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar