HUSREV DAN SHIRIN
oleh Kian Santang pada 17 Desember 2010 jam 10:16
Husrev dan Shirin
Pagi hari di sebuah taman
Shirin menyingkapkan
cadarnya
di hadapan tiga kuntum mawar
yang memerah
dan mekar
seketika.
matahari sembunyi di kerajaan
rambutnya.
dan serumpun lili air
sibuk menampung mimpi-
mimpinya
yang berjatuhan
dari gerai awan-
awan
Shirin menyangka aman
menunjukan parasnya
di hadapan tiga kuntum mawar
tanpa tahu
kecantikannya telah meloloskan diri
menembus setiap pintu
memantul pada ribuan cermin
dan terlukis
pada sebait sajak Husrev
ihwal kecantikan
seorang
gadis.
Husrev belum pernah
memandang
kecantikan yang begitu agung
sebagaimana terjelma
dalam sebait sajaknya
maka saat itu juga
ia jatuh cinta
pada gadis
ciptaannya
sendiri.
Ia biarkan tangan-tangan mungil gadis itu
meneruskan merangkai baris-baris
sajaknya
ia biarkan tangan-tangan mungil gadis itu
menyusun batuan, kolam,
jalan
dan mengatur jumlah dedaunan
pada bebatang
palma
Saat Husrev membuka tirai jendela
segala yang dilihatnya
tampak berbeda:
gumpalan awan, pohonan,
perbukitan
bagaikan ditata ulang
oleh sepasang tangan
yang terampil
dengan sangat
perlahan
dan hati-
hati
Saat itulah Shirin lewat
di jalanan
dan kebetulan sepasang matanya
berpapasan
dengan sepasang mata
Husrev
Husrev tak bisa membedakan
antara pandangan seorang gadis
dalam sajaknya
dengan pandangan Shirin
Shirin tak bisa membedakan
antara pandangan Husrev
dengan pandangan
tiga kuntum
mawar
hanya beberapa jenak beradu pandang
namun keduanya paham
takdir telah membuhulnya
dalam legenda
dan masmur
masmur
baka
para
pecinta.
desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar