MENDULANG EMAS
oleh Dimas Arika Mihardja pada 16 September 2010 jam 11:16
MENDULANG EMAS
/1/
sepanjang aliran batang bungo hingga batanghari
kudulang butiran emas dari rasa cemas yang kandas
telah kuayak butiran puisi sembari bernyanyi:
sudah bebas negeri imaji!
/2/
kurangkai kalung buatmu, kekasih
kupajang pada jenjang leher angsa putih
suara burung pedasih:
nyanyian lirih!
/3/
kubentuk liontin berbentuk daun waru
senyum wktu mengambang di bibirmu
rasa rindu rindang di kebun belakang:
kita saling pandang di bawah purnama!
/4/
kulepas kepergian puisi
saksi perjalanan sunyi:
menapak jalan sufi!
/5/
pada etalase berdinding kaca
kupajang 'kalung buat teman' *)
acep syahril menggigil mindah nasib sendiri:
indonesia terus berlari!
/6/
telah kubaca arsitektur hujan
konser kecemasan hutan
seperti pariksit di atas menara, penjara
lalu lahirlah upacara gerimis
/7/
duka-Mu abadi dalam simphoni
hujan bulan juni
abad yang berlari:
tinggalkan luka puisi!
/8/
mimbar penyair abad 21
mengundang langkah kaki
mendulang makna silaturahmi:
puisi bernyanyi sendiri!
/9/
ketika jarum jam leleh
dan lelah berdetak
bengkel puisi terus bernyanyi:
pusaran waktu menggurat jejak sajak!
/10/
sajak emas: 200 puisi sexy
melenggok sendiri
mendulang mimpimimpi!
catatan hati:
dalam puisi ini banyak jejak yang terus menapak:
afrizal malna, micky hidayat dkk, acep syahril
goenawan mohamad, sapardi djoko damono, subagio sastrowardoyo
bengkel puisi swadaya mandiri, september 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar