Kamis, 16 Desember 2010

Orkestra Musim Basah
oleh Abdul Azis Sukarno pada 02 Maret 2010 jam 1:02
kenapa cengkrama kita mesti seperti burung, berpatukan dan terbang berawan, saling mengejar. padahal, ini musim hujan, ada baiknya engkau diam, belajar pada alam: terpejam. lalu, berkariblah bersama gumpalan kenangan. ingat, kita masih punya sisa kematian yang belum terkuburkan. kita masih punya jejak tangis yang pernah kau tinggalkan. mungkin belum saatnya aku mengekalkan impian, melukis bayangan di kanvas kegelisahan. kuakui bukan salahmu melayang mengepak khayalan, namun percintaanlah yang mengajariku bijaksana pada cuaca dan kerisauan demi kesetiaan. mari, kuajak saja kau berjalan di atas basahan-basahan tanah, memahami isyarat bunga-bunga mekar dan pucuk-pucuk pohonan pada tangkai-tangkai usia kita, selagi udara sejuk masih menawarkan kearifannya. hari ini, aku ingin memelukmu dengan patahan sayap yang mengembang tanpa iringan kesakitan. tapi, kumohon, jangan kau titipkan tubuh liarmu di dadaku, sebab aku tak pernah mampu mendekap halilintar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar