Kamis, 16 Desember 2010

Selamat Malam Parangkusumo

23 Agu 2010

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet
mengawali sedekap, semoga hampar pasir
bukan keperihan yang kian getar dalam luka
meski dengus nafsu boleh menggebu
di sepanjang garis bertautnya gelombang

selamat malam parangkusumo kututup mata
dan hanya angin saja yang boleh berdesau
membisik-bisik demi kesembuhan sengketa
sebab keterserakan ini, betapa rapuhnya

dulu nenek moyang begitu melawan beringas
di keleluasan laut dan bukit hingga ngarai
maka dalam hening ini semoga rasa panas
menjelma doa-doa yang urungkan badai

Bumidamai, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar