Kamis, 16 Desember 2010

IBU DI ATAS DEBU

WS RENDRA


perempuan tua yang termangu
teronggok di tanah berdebu
wajahnya bagai sepatu serdadu
ibu,ibu....
kenapa kau duduk di situ,
kenapa kamu termangu
apakah yang kamu tunggu?
jakarta menjadi lautan api
mayat menjadi arang
mayat hanyut di kali
apakah kamu tak tahu dimana kini putramu?
perempuan tua yang termangu
sendiri
sepi
mengarungi waktu
kenapa kamu duduk disitu
ibu,ibu...
dimana rumahmu,dimana rumahmu?
dimana rumah hukum
dimana rumah daulat rakyat
dimana ada gardu dada tentara
yang mau melindungi rakyat tergusur
dimana pos polosi
yang mau membela para petanidari pemerasan pejabat desa
ibu,ibu...
kamu yang duduk termangu
terapung yang bagai tempurung di samudra waktu
berapa lama sudah kamu duduk disitu
berapa hari,minggu,bulan
berapa puluh tahun kamu termangu di atas debu
apakah yang kamu harapkan
apakah yang kamu nantikan
apakah harapan pensiun buruh di desa
apakah tunjangan tentara yang hilang satu kakinya
siapa yang menculi laba dari rotan di hutan
siapa yang menjarah kekayaan lautan
ibu,ibu...
dari mana asalmu
apakah kamu dari Ambon,dari Aceh,dari Kalimantan,dari Irian
nusantara,nusantara...
untaian zamrud yang tenggelam di lumpur
pengantin yang koyak koyak dandanannya
dicemaskan tangan asing
tergolek di kebon kelapa yang kaya raya
indonesia,indonesia...
kau lihatlah ibu kita duduk disitu
teronggok di atas debu
tak jelas menatap apa
mata kosong tapi mengandung tuntutan
terbatuk batuk
suara batuk
seperti ketukan lemah di pintu
tapi mulutnya terus membisu
indonesia,indonesia...
dengarlah suara batuk itu
suara batuk ibu ibu
terbatuk batuk
suara batuk
dari sampah sejarah yang hanyut di kali


10 Muharram 1340 H
Perguruan Islam Salafiyah Kajen Pati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar