Kamis, 16 Desember 2010

SEPULUH GURINDAM DAM
oleh Dimas Arika Mihardja pada 13 Oktober 2010 jam 21:27

SEPULUH GURINDAM DAM



Gurindam adalah sajak dua seuntai yang berasal dari Tamil (India). Raja Ali Haji memperkekalkannya dengan Gurindam 12 yang tak lekang oleh panas, abadi mengekalkan makna arah perjalanan insan menuju ke kemuliaan. Kita bisa arif melalui gurindam. Kita bisa mengusir dendam dengan gurindam. Kita bisa mengabadikan cinta kasih dengan gurindam.



/1/

Setiap sawah memerlukan pengairan,

Dam mengalirkan dan membagikan air kehidupan.



/2/

Jika petani menanak nasi di dapur sendiri,

Garis nasib tak mungkin diingkari.



/3/

Air sungai menderas ngalir menuju lautan,

Arah dan haluan hidup telah berketetapan.



/4/

Rembulan dan bintang menghias wajah malam,

Pertanda cinta kasih berkilauan di ruang paling dalam.



/5/

Setiap rumah terdapat ruang lapang yang lengang,

Pertanda di dalamnya ada kelebat bayang Tuhan.



/6/

Kayu jati menyangga tiang rumah bertangga,

Hidup sejati idaman insan di dunia fana.



/7/

Setiap petang burung terbang ke sarang,

Mengerami telur dan menetaskan harapan.



/8/

Di atas langit Indonesia penuh cuaca pancaroba,

Di bawah lautan arus saling berdesakan.



/9/

Jika ada sumur di ladang itu keberuntungan,

Sebab di darat telah bertumbuh plaza dan toserba.



/10/

Jika selokan mampet dam mengalirkannya,

Itulah fungsi dan peran yang harus dijalankan.





Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar